KAWANGKOAN, identitasnews.id – Penataran Wasit Bulu Tangkis Tingkat Dasar yang digelar oleh Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Minahasa, selama dua hari Kamis hingga Jumat 23-24 Oktober 2025 bertempat di BPU Desa Kiawa 2 akhirnya berakhir.
Sekretaris PBSI Minahasa atas nama Ketua Allen Kalangi, menutup penataran yang diikuti oleh sepuluh (10) peserta yang nantinya akan menjadi wasit bulu tangkis.
Kalangi berharap par calon wasit yang telah mengikuti Penataran Tingkat Dasar selama dua hari ini akan menjadi wasit yang profesional yang memegang teguh sumpah dan janji selaku wasit, agar tercipta pertandingan yang baik dan benar, dan jauh dari kecurangan dan lainnya.
” Saya berharap kalian yang telah mengikuti penataran ini siap terjun ke lapangan dan menjadi pengadil di lapangan yang profesional, tidak berlaku curang, jujur dan adil bagi setiap atlit yang bertanding,” ujar Kalangi.
Menjadi pengadil atau wasit dalam sebuah pertandingan memiliki resiko yang sangat berat. Tidaklah mudah menjadi wasit. Dibutuhkan kesabaran, ketelitian, penguasaan aturan, dan yang paling penting bersikap profesional dan tidak mudah di dikte. Wasit harus bertindak benar dan jujur, selalu berdiri diatas pertandingan yang benar, agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.
Kalangi optimis jika kita bertindak benar di lapangan. Maka akan lahir sebuah pertandingan yang berkualitas. Dan dengan sendirinya akan lahir atlit-atlit hebat yang potensial sebagaimana yang selalu diharapkan dalam sebuah pertandingan.
PBSI Minahasa, katanya Kalangi sangat bersyukur dan berbangga bisa menggelar Penataran Wasit Bulu Tangkis Tingkat Dasar ini.
” Karena itu selaku ketua PBSI Minahasa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para penatar, peserta dan pengurus PBSI Minahasa yang telah berkontribusi, sehingga kegiatan ini boleh berjalan dengan baik dan lancar. Maju terus PBSI Minahasa, kita tidak pernah lelah menghasilkan pertandingan yang baik dan benar, dan kita tidak akan pernah bosan mencetak calon atlit yang berkualitas yang nantinya menjadi kebanggaan daerah kita dan negeri kita,” tukas Kalangi. (rom)
