TONDANO, identitasnews.id — Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIB Tondano Kabupaten Minahasa, menggelar pelatihan pertukangan dan Seni Rupa kepada warga binaannya.
Pelatihan tersebut atas kerjasama Lapas Klas IIB Tondano dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Minahasa dan Seni Rupa dari Jurusan Seni pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Unima.
Kegiatan berlangsung di ruang pertemuan Lapas Klas IIB Tondano, Senin (13/2/2023).
Kepala Lapas Klas IIB Tondano Yulius Paath, SIP, DEA, dalam sambutannya mengatakan pelatihan Pertukangan dan Seni Rupa kepada 40 warga binaan ini bertujuan untuk membentuk mereka menjadi manusia mandiri dan dapat berperan aktif di masyarakat.
“Pertukangan kayu sebenarnya sudah setiap tahun dilaksanakan. Namun, untuk pelatihan Seni Rupa baru pertama kali ini diadakan. Semoga para warga binaan mengikuti pelatihan selama dua minggu ini dengan baik. Selain bisa meningkatkan ketrampilan juga melatih kemandirian mereka,” kata Kalapas.
Dikatakan Paath, khusus untuk pelatihan Seni Rupa diharapkan menjadi agenda setiap tahun di Lapas ini. Sebab, jika warga binaan ini betul-betul melaksanakan pelatihan dengan serius, bukan tidak mungkin hasil seni dan ketrampilan mereka akan membuahkan hasil. Misalnya gambar yang di desain dari kayu dan lain sebagainya, otomatis harga jualnya bukan biasa-biasa saja.
“Lewat pelatihan ini, saya sangat berharap warga binaan bisa terampil dan lebih produktif. Dan dengan ketrampilan yang diperoleh akan menjadi bekal nanti jika selesai menjalani masa pidana di Lapas Tondano,” papar Yulius.
Dikatakan Paath, Seni Rupa dan Pertukangan Kayu adalah program Lapas. Dimana para warga binaan setelah mengikuti pelatihan ini, akan mendapatkan sertifikasi berdasarkan kemampuan dan keahlian mereka.
“Sertifikasi yang akan diberikan tersebut sesuai ketrampilan dan kemampuan para warga binaan di Lapas Tondano. Dan rencananya hasil ketrampilan mereka akan di pamerkan,” beber Yulius.
Sementara Ketua Jurusan Seni Rupa pada Fakultas Bahasa dan Sastra Unima Drs Meyer Worang Matey, M.Sn. mengucap syukur karena Jurusan Seni Rupa dan ketrampilan pada Fakultas Bahasa dan Sastra Unima bisa bekerja sama dengan Lapas Klas IIB Tondano. Dikatakannya, Program studi Seni Rupa didalamnya ada banyak mata kuliah yang diajarkan, dan kali ini sesuai bidangnya yaitu melukis.
” Yang perlu diketahui bahwa warga binaan di Lapas Tondano akan memiliki keahlian melukis, karena itu bidang saya. Dan perlu diketahui program Seni Rupa itu ada beberapa macam, ada seni lukis, seni patung, keramik, fotografi dan desain yang menjadi ciri khas Prodi Seni Rupa kami, dan kesemuanya itu masuk dalam pelatihan nanti,” kata Meyer.
“Ada juga mata kuliah di Prodi Seni Rupa yaitu Ragam Hias Sulawesi Utara, yang juga masuk ciri khas dalam program studi kami karena berkaitan dengan kearifan lokal,” tambahnya.
Selanjutkan dilakukan penandatanganan MoU antara Kalapas Tondano Yulius Paath, SIP, DEA dengan Kajur Prodi Seni Rupa dan Ketrampilan pada Fakultas Bahasa dan Sastra Unima dan Balai Latihan Kerja Minahasa Consevanny Kaeng disaksikan para pegawai Lapas Klas IIB Tondano dan para warga binaan. (rom)