Manado, identitanews.id – Konferensi “Second International Conference on Advancing Post Graduate Medical Education”, yang
ini dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, (27/08/2025) di Jakarta, dihadiri Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (PUR), Yulius Selvanus. SE.
Yulius Selvanus dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi internasional tersebut. la mengatakan, kualitas pelayanan kesehatan sangat bergantung pada tata kelola rumah sakit yang profesional dan berintegritas.
“Komitmen terhadap tata kelola rumah sakit bukan sekadar formalitas, tetapi fondasi utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat Sulawesi Utara,” tegas Gubernur Yulius.
Dalam pernyataan penutupnya, Gubernur Yulius berharap agar sistem pelayanan kesehatan yang baik di Sulawesi Utara, menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus berbenah.
Pengamat “sosial masyarakat”, yang juga merupakan ketua kelompok pelayanan lansia GMIM wilayah malalayang timur, “Efraim Lengkong” saat dimintakan tanggapannya tentang pelayanan medis di Rumah sakit Prof RD Kandou Malalayang mengatakan bahwa RSUP Prof Kandou memiliki tenaga medis yang mumpuni, tapi disayangkan tidak ditunjang dengan kebersihan, fasilitas toilet yang baik dan bersih.
“Lahan parkir yang sempit dan berlubang disertai biaya parkir yang fantastis mahal”, menjadi nestapa pasien dan orang yang pergi berobat.
“Kasian para pasien lansia” ke RSUP naik grab atau indrive sudah mahal ditambah biaya parkir.
Bagi penjaga pasien, biaya parkir bisa sampai 30 ribu rupiah. Para pensiunan RSUP mengeluh mereka datang berobat harus bayar parkir, di sisi lain tenaga mereka dimasa muda terkuras melayani pasien”. “Perawat saat itu merangkap “cleaning servis”, juga melakukan “washen pasien”, istilah untuk membersihkan tubuh pasien yang sakit, biasanya dilakukan di tempat tidur”, disaat pensiun harus membayar parkir mobil motor mahal dan tidak bersahabat.
Lengkong juga mempertanyakan bisnis parkir RSUP dan pengelola yang pendapatannya mencapai jutaan rupiah per hari ditaruh dimana..?
Dirinya meminta agar pihak Kepolisian dan Kejaksaan untuk dapat memantau sistem pengelolaan keuangan di RSUP Prof RD Kandou. (red)




























