MANADO, identitasnews.id – Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Pusat Studi Bioteknologi dan Konservasi Kawasan Wallacea – LPPM- Universitas Sam Ratulangi menggelar konference Press, Rabu (4/10/2020), Pukul 15:00-16:00 Wita.
Universitas Sam Ratulangi merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang terletak di kawasan Wallacea. Kawasan ini memiliki komposisi flora dan fauna dengan keunikan tersendiri karena merupakan perpaduan antara flora dan fauna Australia dan Asia yang belum dieksplorasi potensinya secara optimal.
Kawasan ini menjadi titik pusat keanekaragaman hayati laut yang ada di segitiga terumbu karang dunia, yang makin menegaskan keistimewaan dan keunikan kawasan ini sebagai laboratorium alam yang tak ada duanya di dunia. Seiring dengan waktu, pertumbuhan penduduk di kawasan Wallacea tumbuh pesat.

Peningkatan penduduk yang pesat ini berdampak pada konversi lahan yang menekan keistemawaan dan keunikan biodiversitas kawasan ini.
Data ilmiah terkait eksplorasi dan konservasi sumberdaya alam di kawasan Wallacea ini belum diungkap secara optimal.
Data ilmiah terkait kawasan Wallacea yang belum optimal ini menjadi penghambat serius bagi pemerintah sebagai regulator dalam menetapkan acuan penyusunan regulasi terkait dengan eksplorasi, ekspoitas bahkan konservasi sumberdaya alam yang ada di kawasan ini.
Unsrat sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di kawasan ini memberikan perhatian khusus dan terus melibatkan diri pada berbagai upaya pemanfaatan dan konservasi kawasan Wallacea. PUI-PT Pusat Studi Bioteknologi dan Konservasi Kawasan Wallacea (PS BKKWallacea) Universitas Sam Ratulangi merupakan Pusat Unggulan Ipteks-Perguruan Tinggi Orientasi Sains (PUI-PTOS). Pusat Studi ini berdiri pada tahun 2020 meskipun proses pembentukannya telah dimulai sejak 2019.
Saat ini, Pusat studi ini memiliki Ketua yaitu Dr. Ratna Siahaan dan Sekretaris Nio Song Ai, PhD. Pusat studi memiliki 3 (tiga) divisi, yaitu:
1). Divisi Bioteknologi dan Pemanfaatan Berkelanjutan Kawasan Wallacea,
2). Divisi Konservasi Lingkungan Kawasan Wallacea,
3). Divisi Kerjasama, Diseminasi dan Pemanfaatan Kawasan Wallacea dan Komersialisasi).
Sebanyak 17 periset yang berasal dari beberapa bidang ilmu yang berbeda di lingkup Unsrat bergabung di pusat studi ini. Hal ini memungkinkan dilakukannya kajian yang lebih komprehensif dengan cakupan yang lebih luas lagi di kawasan Wallacea ini. (tim/red)





























