MANADO, identitasnews.id – Program kerja Polda hari ini dalam menangani korupsi memang baik. Tapi tidak cukup hanya bangga dengan apa yang sudah dikerjakan, ungkap Ketua Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Sulawesi Utara, Alpianus Tempongbuka, S.Ap, saat dimintai tanggapan tentang penanganan kasus korupsi yang ada di Sulut, Sabtu (21/6/2025).
Ini harus jadi acuan untuk kerja yang lebih keras dan menyentuh lebih banyak lapisan, ia juga menggambarkan, salah satu yang disorot adalah penanganan kasus dana hibah GMIM, yang menurutnya merupakan bukti konkret keberhasilan sinergi lintas instansi.
“Apa yang sudah tercipta selama ini luar biasa. Kasus hibah GMIM itu membuktikan bahwa Polda Sulut serius dan kolaborasi antar instansi berjalan baik,” ujarnya, Sabtu (21/6/2025).
Namun Alpianus mengingatkan agar keberhasilan tersebut tidak membuat Polda Sulut berpuas diri. Ia mendorong agar kinerja antikorupsi justru semakin ditingkatkan.
Menurutnya, masyarakat saat ini mulai kembali percaya pada institusi kepolisian, khususnya dalam hal penegakan hukum.
Oleh karena itu, kepercayaan publik ini harus dijaga dan dibuktikan dengan konsistensi kerja, bukan hanya dalam satu-dua kasus saja.
Ia menambahkan bahwa proses hukum selanjutnya adalah sepenuhnya kewenangan aparat penegak hukum, dan masyarakat hanya bisa menunggu hasil yang sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Harapan kami, proses hukum tetap berjalan objektif, transparan, dan menyentuh siapa pun yang terlibat, tanpa pandang bulu,” tutup Alpianus.
LMND Sulut sendiri berkomitmen terus mengawal isu-isu antikorupsi dan mendorong kerja-kerja strategis yang berpihak pada keadilan dan transparansi. (achel)
