Bupati Kunjungi Philipin

Sangihe,indentitasnews.id – konsulat Jenderal Republik Indonesia di Davao Support Kerjasama Sister City.

Diketahui bersama bahwa Kota Davao yang terletak di Pulau Mindanau merupakan kota industri yang dimiliki Negara Philipina,jalinan sosial dengan warga Sangihe juga sudah terjalin dengan sangat baik dengan pembuktian 10 Ribuan warga Indonesia yang menetap di sejumlah wilayah di Philipina.

 

Menurut Dicky Fabrian Komjen KBRI Davao menyatakan bahwa saat ini sudah keturunan ketiga warga Indonesia yang menetap di Philipina walaupun dari jumlah keselurahan warga indonesia yang menetap sudah memilih menjadi Warga Negara Philipina,seperempatnya tetap WNI dan setengahnya lagi masih belum jelas statusnya.

 

“Kami sudah menugaskan pihak imigrasi untuk melakukan pendataan dan saya dengan Bupati akan bertemu langsung dengan mereka di General santos untuk menyelesaikan masalah ini dan meminta dukungan ketika program Sister City dapat berjalan dengan baik,”ujarnya.

 

Ditambahkannya jumlah Warga Indonesia yang sudah menjadi warga negara philipina sekitar 2600 jiwa dan yang tetap menjadi warga negara indonesia 2763 jiwa,selebihnya masih mengambang dalam menentukan sikap.

 

Ditempat yang sama Bupati Jabes Ezar Gaghana menyatakan kunjungan Pemerintah Daerah ke Davao dan General Santos Philipina didasari oleh surat dinas dari Konsulat Jenderal RI Davao City nomor 622/PK/7/2019/01 perihal peluang bisnis dan kerjasama Sister City Kabupaten Kepulauan Sangihe dan General Santos City tanggal 16 Juli 2019 dan hasil pertemuan Pemerintah Daerah dan Konjen RI pada tanggal 25 Juli 2019 di Manado.

 

Pemerintah berkeyakinan kunjungan kerja ini dapat bermanfaat dan berdampak baik bagi Kabupaten Kepulauan Sangihe yang memiliki posisi strategis di kawasan Pasifik Indonesia.”Kita dukung bersama dari sektor perikanan pariwisata pertanian dan ekonomi kreatif, perlu beberapa komunikasi di beberapa bidang melihat sejarah warga Sangihe yang sudah menetap di Philipina dan jika Sister City ini sukses maka diyakini taraf ekonomi kedua negara akan ada perubahan,khususnya bagi Sangihe,”urainya.

 

Lanjutnya akan ada beberapa pertemuan yang dilaksanakan baik dengan pihak pemerintah maupun pengusaha Philipina yang akan didampingi Komjen RI di Davao agar suksesnya program yang berdampak positif bagi warga perbatasan nantinya.

 

“Ada beberapa kerjasama yang akan terjalin dan saat ini Komjen dan pemerintah daerah sedang memperjuangkan Kapal Pelni dapat menyinggahi Sangihe ketika akan menuju Philipina ataupun sebaliknya,”pungkas Bupati.(gp)

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *