SANGIHE.Identitasnews.id – Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari, SE., MM menghadiri pentas budaya dalam rangka memperingati Hari Kartini tahun 2025, yang mengusung tema : “Perempuan Berkarya, Budaya Terjaga”. Kegiatan pentas budaya tersebut digelar di Papanuhung Tampungang Lawo Rumah Jabatan Bupati, Sabtu (17/05/2025).
Bupati Michael Thungari selaku Pembina TP – PKK Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam sambutannya mengatakan bahwa perempuan memiliki peran sentral, tidak hanya dalam rumah tangga tetapi juga sebagai penggerak pembangunan di berbagai sektor.
“Perempuan bukan hanya sekedar pejuang tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan. Tema peringatan Hari Kartini tahun ini sangat relevan karena ibu Kartini telah mengajarkan pentingnya kesetaraan, keberanian berkarya dan menjaga nilai budaya bangsa”, kata Thungari.
Bupati juga mengapresiasi Tim Penggerak PKK dibawah kepemimpinan Ibu Cherry S. Thungari Soeyoenus dan Ibu Agnes Bulahari Walukow yang telah menggagas pentas budaya dengan berbagai lomba yang digelar sehingga menjadi wadah edukasi terutama bagi kaum perempuan untuk terus berkembang dan berinovasi, termasuk dalam pemanfaatan teknologi informasi secara positif.
Bupati berharap, peringatan Hari Kartini tidak hanya menjadi seremoni tahunan, namun menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi, kolaborasi dan peran aktif perempuan dalam pembangunan daerah.
“Mari kita bangun Sangihe yang sejahtera dan berbudaya dengan semangat gotong royong serta menjadikan perempuan sebagai ujung tombak kemajuan daerah”, ajak Thungari di akhir sambutannya.
Sementara Ketua TP – PKK Kabupaten Kepulauan Sangihe Ny. Cherry S. Thungari Soeyoenus dalam sambutannya menyampaikan bahwa perempuan Sangihe memiliki potensi besar yang perlu terus diberdayakan, mampu berkiprah dalam seni dan budaya maupun teknologi digital.
“Kegiatan yang digelar hari ini adalah bukti nyata bahwa perempuan Sangihe mampu berkontribusi di berbagai bidang”, ujar Soeyoenus.
Rangkaian kegiatan yang ditampilkan dalam pentas budaya antara lain bintang vokalia, pembuatan konten emansipasi perempuan hingga Lomba menghias tamo, yang mencerminkan perpaduan dan kecintaan terhadap budaya lokal.(jl)