Sulut, identitasnews.id – Kenaikan harga beras berpengaruh pada ekonomi masyarakat karena komoditi ini merupakan makanan pokok penduduk Indonesia, termasuk, warga Sulawesi Utara.
Naiknya harga beras saat ini merupakan fenomena nasional namun, Pemerintah Provinsi Sulut terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal ini, apalagi, menjelang ibadah puasa bagi umat muslim.
Menurut Wakil Gubernur, Steven Kandouw, ada berbagai langkah yang akan dilakukan Pemprov Sulut. Salah satunya, Operasi Pasar penyediaan bantuan bahan pangan murah. Ada beberapa tempat yang akan dilaksanakan di pekan ini.
Lanjut Wagub Kandouw, tetap diupayakan antisipasi dan kendalikan terjadinya kelonjakan kenaikan harga. Tapi yang utama ketersediaannya dulu.
“Sudah dibentuk tim untuk terus memonitor ketersediaan pangan dengan instansi terkait, seperti bulog, pertamina, serta pasar-pasar di kabupaten kota. Mulai besok itu dilaksanakan, guna menyambut bulan puasa. Juga, agar kelonjakan harga pangan di Sulut bisa di monitor,” jelasnya, saat diwawancarai sejumlah wartawan, bertempat di Lobby Kantor Gubernur Sulut, Selasa (05/03/2024).
“Kenaikan harga ini adalah fenomena nasional. Tetapi kami tetap mengindentifikasi, mana daerah yang surplus mana yang tidak. Kita main di tingkat lokalan dulu. Makanya, harus diberi penguatan tentang koordinasi. Kalau tanpa koordinasi kita tidak tahu harganya, bisa saja berbeda-beda di tiap daerah. Kontribusi silang juga wajib dilaksanakan,” tuturnya.
Untuk itu, Wagub Kandouw juga mengimbau kepada para kepala daerah di kabupaten/kota se- Sulut, untuk memonitor kepala-kepala pasar.
“Jangan sampai di tingkat pasar ini terjadi kongkalikong. Banyak kejadian, jauh hari sudah diikat oleh tengkulak-tengkulak. Peran kepala pasar juga itu penting,” tandasnya.(*)