SANGIHE. Identitasnews.id – Di tengah-tengah pandemi Covid – 19 saat ini, sistem Daring dan Luring menjadi alternatif pembelajaran bagi siswa-siswa di sekolah-sekolah di Indonesia. Dan, di Kabupaten Kepulauan Sangihe sendiri sistem tersebut sudah di laksanakan di semua Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di bawah naungan Dinas Pendidikan Daerah.
Setiap sekolah dapat menggunakan sistem Daring dan Luring atau kombinasi sistem Daring dan Luring, tergantung dari sekolah masing-masing mau menggunakan yang mana. Dinas Pendidikan menyerahkan pengaturannya kepada Kepala Sekolah sebab mereka yang lebih tahu kondisi dan keadaan sekolah masing-masing,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangibe Drs Djolly Mandak, M.Pd kepada wartawan media ini, Jumat (7/8).
Bagaimana caranya Kepala Sekolah dapat bekerja sama dengan orang tua. Teristimewa untuk menghadapi anak-anak kelas satu dan dua SD dalam mengajar membaca dan menulis.
“Di sepakatilah dengan orang tua apakah lima orang belajar di rumah atau rumah terdekat, apakah di tempat ibadah juga bisa atau di sekolah yang tidak digunakan sebagai rumah singgah. Di bahas bersama dengan orang tua dan Satgas Covid -19,” lanjut Mandak.
Karena kelas satu dan dua banyak dan tidak bisa di kunjungi satu satu, jadi jalan keluarnya harus ada belajar kelompok dan tetap mengikuti protap kesehatan. Makanya perlu kesepakatan dengan orang tua sehingga orang tua boleh membantu dan menjaga anaknya untuk belajar, tambah pejabat yang low profile ini.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua orang tua siswa yang telah bekerja sama dalam mengatasi masalah pembelajaran selama pandemi Covid -19 ini demi masa depan anak-anak kita, pungkas kadis berkacamata minus ini. (tr-01)































