Pemkab Sangihe, Peringati HUT Daerah ke 596 Gelar Upacara Adat Tulude

SANGIHE.Identitasnews.id – Perayaan dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Daerah yang ke 596 tahun ini, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang dapat di hadiri oleh semua lapisan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe. Hal tersebut disebabkan oleh pandemi covid – 19 yang sampai saat ini masih melanda seluruh dunia termasuk Bumi Tampungang Lawo.

Maka untuk perayaan pesta adat tulude tahun ini, dilaksanakan secara sederhana di Papanuhung Santiago Tampungang Lawo, Minggu (31/01/2021). Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga undangan pun di batasi, kurang dari 100 orang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Sangihe Melanchton Harry Wolff, ST, ME di awal acara tulude mengatakan bahwa perayaan hari ulang tahun daerah dan pesta adat tulude tahun ini dirasakan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya batasan-batasan yang harus kita terapkan oleh karena wabah covid -19, demi kebaikan bersama namun tidak mengurangi makna dari perayaan hari ulang tahun dan pesta adat tulude.

Wolff juga menambahkan bahwa pesta ada tulude memiliki makna yang mendalam dan sakral karena di dalamnya terkandung tiga hal penting, yaitu : Pertama, Mensyukuri segala berkat dan anugerah Tuhan yang telah dikaruniakan sepanjang tahun yang baru berlalu; Kedua, Memohon ampun atas segala kesalahan serta semua dosa yang pernah dan telah dilakukan dalam perjalanan waktu menjalani hari-hari kehidupan sepanjang tahun yang silam; dan Ketiga, Menyerahkan dan memohon penyertaan Tuhan dalam kelanjutan hidup dan pengabdian di tahun yang baru, yang sedang di jalani sekarang ini.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana, SE, ME dalam sambutannya menyampaikan bahwa  patut disyukuri  perayaan HUT Daerah yang ke  596 dan Upacara Adat Tulude saat ini dapat dilaksanakan meskipun di tengah pandemi Covid – 19. Tetapi kerinduan kita untuk tetap melaksanakan upacara adat tulude menjadi bukti semangat untuk tetap melestarikan salah satu budaya leluhur Sangihe, tanpa mengesampingkan protokol kesehatan covid – 19.

Lebih lanjut Bupati mengatakan bahwa kearifan lokal merupakan interpretasi kecerdasan manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat. Ini berarti,  kearifan lokal masyarakat Sangihe adalah hasil dan bukti dari sejarah perjalanan panjang kehidupan masyarakat adat Sangihe selama 596 tahun, di tahun 2021 ini.

“Di beranda terdepan NKRI bahkan hampir diseluruh daerah di Indonesia, kearifan lokal masyarakat Sangihe melalui upacara adat Tulude masih terus tumbuh subur dan lestari melalui perayaan upacara adat tulude seperti yang kita lakukan saat ini,” ungkap Bupati pilihan rakyat.

Pagelaran upacara adat tulude merupakan salah satu identitas dari keberagaman budaya dan wadah pemersatu bagi segenap warga nusa utara dalam melestarikan peninggalan warisan para leluhur sekaligus penangkal arus modernisasi dalam menjaga khasanah kearifan lokal, budaya terus mengakar kuat dalam menghadapi arus globalisasi serta memupuk rasa kebersamaan, kekeluargaan, persaudaraan dan sebagai aset primer daerah di bidang pariwisata. Dan hal ini perlu terus kita pupuk dalam kehidupan sehari-hari agar budaya adat istiadat kita tidak tergerus arus globalisasi bahkan mampu berdiri kukuh bersanding dengan budaya lain, tutup Gaghana.(jl)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *