KAWANGKOAN, identitasnews.id – Pengusulan Alex dan Frans Mendur (Mendur Bersaudara) menjadi pahlawan nasional, terus berproses. Salah satu tahapan yang harus dilalui adalah seminar nasional, yang sedianya akan di gelar pada Senin tanggal 3 Novenber 2025, bertempat di gedung gereja KGPM Sentrum Kawangkoan, dimulai pukul 13:30 wita.
Menurut bersuara merupakan Foto Grafer Detik-detik Proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh Presiden Soekarno didampingi Wakil Presiden Moh Hatta.
Penggagas acara seminar dan salah satu tokoh pengusul Juddie Turambi SH, mengatakan seminar nasional ini menjadi salah satu tonggak utama menuju pada penetapan Mendur Bersaudara sebagai Pahlawan Nasional.
” Seminar ini menjadi salah satu penentu Alex dan Frans Mendur mendapat gelar Pahlawan Nasional, yang dianugerahkan oleh pemerintah pusat,” tutur Turambi, Selasa (21/10/2025).
Lanjutnya, seminar nasional akan menampilkan nara sumber Drs Ferry Raymond Mawikere M.Hum MA yang merupakan ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Sulawesi Utara.
Seminar ini didukung oleh KGPM Sentrum Kawangkoan, Masyarakat Adat Kawangkoan, Majelis Kebudayaan Minahasa kota Tomohon, Keluarga besar Mendur Mononimbar Jabodetabek, Manado, Minahasa, Bitung, Kotamobagu, Amurang, Tokoh-tokoh masyarakat Kawangkoan Raya, Tokoh-tokoh Pers Sulawesi Utara dan Kawangkoan Raya, DPP Gerakan Penerus Perjuangan Merah Putih (GPPMP).
Drs Eddy F Ruata, salah satu penggagas dan pengusul Alex dan Frans Mendur menjadi Pahlawan Nasional, berharap seminar nasional ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Mengingat acara ini sangat penting dan strategis, menuju penetapan Mendur Bersaudara sebagai Pahlawan Nasional. Alex dan Frans Mendur adalah putra terbaik asal Kawangkoan, makanya kita tentu sangat berbangga, apalagi jika pemerintah pusat menerima usulan ini.
” Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kawangkoan Raya, supaya seminar nasional ini dapat berjalan sesuai dengan rencana. Gelar Pahlawan Nasional bagi Mendur Bersaudara merupakan harapan dan keinginan kita semua sebagai masyarakat Kawangkoan Raya dan Sulawesi Utara ummnya. ,” tukas Ruata. (rom)