TOMPASO, identitasnews.id – Perayaan pengucapan syukur selalu dinantikan oleh masyarakat. Kebiasaan yang digelar tiap tahun ini, terkadang juga membawa persoalan jika tidak diantisipasi sedini mungkin oleh pemerintah, aparat keamanan, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Padahal pengucapan syukur merupakan momen dimana masyarakat hendak mengungkapkan syukur kepada Tuhan sang pemberi berkat, atas semua berkat yang diberikan baik berkat pertanian, tapi juga berkat kesehatan dan kekuatan.
Camat Tompaso Barat Stefri Pandey ST MAP, mengatakan pihaknya dalam waktu dekat ini akan menerbitkan surat himbauan kepada seluruh masyarakat di Tompaso Barat, agar dalam merayakan hari spesial ini semua dalam keadaan aman, nyaman dan damai, sehingga makna dan tujuan pengucapan syukur benar-benar disampaikan dengan penuh hikmat lewat kehadiran dalam ibadah pengucapan syukur di rumah ibadah.
” Saya sedang mempersiapkan surat himbauan yang isinya lebih pada harapan agar pengucapan syukur ini boleh berjalan dengan lancar, aman dan damai. Namun yang paling penting adalah pengucapan syukur harus ditandai dengan kesedian masyarakat atau jemaat untuk hadir dalam ibadah pengucapan syukur di rumah ibadah ,” ujar Pandey, Jumat (5/7/2024).
Lanjut Camat Pandey, perayaan pengucapan syukur merupakan sebuah tradisi yang melekat pada masyarakat didaerah ini sebagai cara untuk mengucapkan rasa terima kasih atas segala berkat dan penyertaan Tuhan sebagai inti dari perayaan ini, atas semua kebaikan kasih dan perlindunganNya bagi kita manusia.
” Karena itu, perayaan pengucapan syukur harus dimaknai sebagai cara kita untuk mengucap syukur kepada Tuhan sebagai pemberi segalanya dalam hidup kita. Tapi perayaan ini harus bisa dilaksanakan dalam suasana yang aman, oleh karena disetiap perayaan ini sering terjadi gangguan keamanan dan lainnya sehingga perayaan ini menjadi tidak berhikmat dan jauh dari tujuan dari acara ini.
Pandey juga menyentil beberapa hal yang biasa terjadi dimana kita lebih menonjolkan cara kita untuk menyiapkan segala sesuatu, ketimban cara kita untuk mengucap syukur pada Tuhan.
” Jangan jadikan momen ini untuk berfoya-foya atau pesta pora. Sebab selama ini justru hal itu yang lebih menonjol. Makanya sebisa mungkin kita rayakan momen ini dengan sesederhana mungkin agar tidak terkesan pemborosan, apalagi adanya penyajian miras kepada tamu. Jelas ini yang selalu kami selaku pemerintah terus ingatkan. Apalah artinya perayaan pengucapan syukur jika yang terjadi malahan sebaliknya ,” pungkas Pandey.
“Jadi kata Pandey, kolaborasi pemerintah, tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi sangat penting dalam mewujudkan perayaan ini aman dan damai. Selain itu peran masyarakat juga sangat penting dan utama demi menjaga suasana agar tetap nyaman dan terkendali,” pungkas Camat Pandey. (rom)































