Suoth Minta Perayaan Nataru Harus Berjalan Damai, Aman, Hindari Hoax dan Kebencian

KAWANGKOAN, identitasnews.id – Perayaan Natal 25 Desember 2023 tidak lama lagi, bahkan setelah itu kita akan diperhadapkan pada perayaan Tahun Baru 1 Januari 2024. Natal dan Tahun Baru (Nataru) merupakan dua hari perayaan keagamaan umat kristen yang selalu kita rayakan. Terlepas dari itu, perayaan Nataru tentu menjadi berkesan dan penuh arti jika berjalan dengan aman dan damai. Hal itu diungkapkan oleh Febry H Suoth S.Sos, Calon Legislatif DPRD Provinsi Sulawesi Utara Daerah Pemilihan Minahasa – Tomohon dari Partai Golkar.

South berharap agar momen berbahagia ini bisa dilewati dengan penuh suka cita oleh karena ada kedamaian sehingga tercipta suasana aman dan nyaman.

” Saya kira kedamaian Natal dan Tahun Baru merupakan hal yang paling penting dan utama untuk kita sama-sama ciptakan. Kalau berjalan aman berarti ada kedamaian yang telah terjalin,” ujar Suoth, Kamis (14/12/2023).

Lanjut mantan Anggota DPRD Minahasa Dua Periode ini, hal yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana kita sebagai masyarakat yang sudah terbiasa dengan hiruk pikuk media sosial agar tidak mudah percaya dengan berita yang tidak mengandung kebenaran alias hoax, media sosial sering di manfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab untuk memproduksi berita-berita hoax. Kemudian jangan mudah terprovokasi oleh informasi bahkan hasutan yang dilakukan oleh orang-orang yang sengaja melakukan hal itu untuk membuat situasi tidak aman dan damai.

” Jangan percaya dengan berita-berita atau informasi yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan kebenarannya atau hoax. Provokasi selalu datang dan pergi dengan tujuan tertentu, makanya kita harus hati-hati dan waspada,” imbau Suoth.

Terlebih, lanjut Suoth kalah kita sedang dan sementara mengikuti tahapan demi tahapan Pemilu 2024. Hoax dan Provokasi merupakan produk informasi yang sengaja digulirkan untuk membentuk opini atau pendapat buruk terhadap sesuatu.

Pemilu 2024 harus dilakukan dengan riang gembira. Pemilu 2024 adalah saat dimana kita bisa menentukan siapa pemimpin kita untuk lima tahun kedepan. Ini pesta demokrasi yang harus kita jalani dengan optimisme dan semangat yang tinggi agar pembangunan negara dan bangsa ini terus berjalan.

Ditambahkan Suoth, hal lain yang menjadi perhatian adalah kebencian yang sering menjadi pemicu rusaknya tatanan kehidupan bermasyarakat. Kebencian sering menjadi alat untuk menyerang siapapun. Terlebih dalam konteks Pemilu 2024.

” Makanya menjadi pekerjaan rumah bagi kita untuk sedini mungkin untuk menghindari hal-hal demikian. Kebencian diproduksi oleh orang-orang yang tak bertanggung-jawab yang digunakan secara sengaja untuk mendeskriditkan orang atau siapa saja. Pola pikir seperti ini sangat berbahaya dan mengancam keutuhan masyarakat. Mari kita isi Nataru ini dengan semangat kebersamaan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan yang membangun dan menentramkan agar kehidupan kita lebih nyaman dan harmoni,” pungkasnya. (rom)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *