TONDANO, identitasnews.id — Wakil Bupati Minahasa, Vanda Sarundajang, mewakili Bupati Minahasa Robby Dondokambey, SSi., MM, membuka secara resmi kegiatan Workshop Penurunan dan Pencegahan Stunting yang digelar pada Kamis (9/10/2025) di Mercy Water Park, Tateli Satu, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa.
Acara ini diawali dengan sambutan dari Camat Mandolang, Reyly Yurike Pinasang, SE, selaku pembawa acara. Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai unsur lintas sektor, termasuk Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Minahasa Ny. Martina Dondokambey-Lengkong, SE, jajaran perangkat daerah, tenaga kesehatan, serta para Hukum Tua dan stakeholder di bidang kesehatan.
Pesan Bupati Stunting Bukan Sekadar Masalah Gizi, Tetapi Pembangunan Manusia.
Dalam sambutan yang dibacakan Wakil Bupati Vanda Sarundajang, Bupati Minahasa Robby Dondokambey menegaskan bahwa persoalan stunting bukan sekadar isu kesehatan, melainkan juga bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia.
“Masalah stunting bukan hanya tentang tinggi badan yang tidak sesuai atau gizi yang rendah, tetapi juga menyangkut masa depan generasi penerus bangsa. Anak yang mengalami stunting berisiko terganggu perkembangan otaknya, menurunnya kemampuan belajar, dan berkurangnya produktivitas saat dewasa,” ujar Vanda Sarundajang saat membacakan sambutan Bupati.
Pemerintah Kabupaten Minahasa, lanjutnya, telah membentuk Tim Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting (TPPS) yang diketuai langsung oleh Bupati. Berbagai langkah strategis telah dilakukan, termasuk peluncuran Gerakan Orang Tua Asuh Cerdas Cantik (GENTING) yang diketuai oleh Ketua TP-PKK Minahasa. Program ini merupakan inovasi daerah dengan dasar hukum Keputusan Bupati Minahasa Nomor 311 Tahun 2025, melibatkan pemerintah desa, tenaga kesehatan, serta lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD).
Capaian Positif dan Harapan ke Depan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Kabupaten Minahasa menurun menjadi 19,4%, lebih rendah dari rata-rata nasional 19,8%. Bahkan pada 7 Oktober 2025, Kabupaten Minahasa menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sebagai daerah yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan, menempati peringkat ke-5 dari 15 kabupaten/kota di Sulut.
“Pencapaian ini merupakan hasil nyata dari kerja keras seluruh pihak. Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Masih banyak ruang untuk perbaikan agar Minahasa bisa mencapai target nasional 14% pada tahun 2025, bahkan menuju Minahasa Bebas Stunting 2045,” tegas Vanda Sarundajang.
Ia menambahkan, upaya penurunan stunting akan semakin efektif bila dilakukan dengan pendekatan Pentahelix — melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat.
Wabup Vanda Sarundajang: Penanganan Stunting Harus Dimulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupan
Usai acara, Wakil Bupati Vanda Sarundajang dalam wawancara menyampaikan bahwa penanganan stunting harus menjadi perhatian bersama.
“Stunting bukan hanya soal tinggi badan atau gizi kurang, tetapi soal masa depan generasi kita. Penanganannya harus dimulai sejak 1000 hari pertama kehidupan — dari ibu hamil hingga anak berusia dua tahun,” jelas Vanda.
Ia menegaskan bahwa penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perlu dukungan semua pihak, termasuk dunia usaha dan masyarakat. Program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cerdas Cantik) menjadi salah satu bentuk keterlibatan sosial yang mendorong masyarakat mampu membantu keluarga berisiko stunting.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Minahasa mencatat sekitar 96 kasus stunting yang tengah ditangani dengan serius melalui edukasi, sosialisasi, dan program intervensi gizi di berbagai wilayah.
“Kami berharap seluruh stakeholder terus bekerja sama agar ke depan Minahasa benar-benar bisa menjadi daerah yang bebas stunting dan melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan unggul,” tutup Wakil Bupati.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua TP-PKK Kabupaten Minahasa Ny. Martina Dondokambey-Lengkong, SE, Camat Mandolang Reyly Yurike Pinasang, SE, Sekretaris Camat Mandolang Pfferner K. Parengkuan, SH., M.Si, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa, Bappelitbangda Minahasa, para Hukum Tua, tenaga kesehatan, dan sejumlah undangan lainnya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen lintas sektor dalam menurunkan angka stunting di Minahasa. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha diharapkan dapat mempercepat terwujudnya visi “Minahasa Sehat, Cerdas, dan Bebas Stunting 2045.” (rom)