TUNJANG PARIWISATA: Walikota Carol Senduk,Wakil Walikota Wenny Lumentut , Uskup Keuskupan Manado Yang Mulia Mgr. Benedictus E.R. Untu, MSC, Founder Redo Coffe Ril, saat penanaman perdana.
TOMOHON,identitasnews.id – Walikota Tomohon Caroll J.A. Senduk, bersama Wakil Walikota Wenny Lumentut, melakukan penanaman perdana kopi Arabika Mahawu dengan metode Agroforestry, yang bertempat di Tanah Misi Keuskupan Manado Jalan Mahawu, Kamis (8/4/2021).
Penanaman Kopi Arabika Mahawu dengan metode Agroforestry ini, diharapkan menjadi salah satu bentuk perwujudan misi dari Pemerintah Kota Tomohon untuk pengembangan Pariwisata.
Agroforestry adalah suatu bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek, seperti tanaman pertanian.
Usai penanaman secara simbolis Walikota Carol Senduk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada, segenap stakeholder terutama kepada redo coffe yang secara aktif dan partisipatif menopang dan mendukung program – program pemkot dalam misi peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai sector dan menjadikan Tomohon sebagai kota wisata dunia.
” Telah menjadi komitmen kami, selaku pemerintah untuk terus berupaya mengembangkan berbagai metode dan cara yang tepat membangun Kota Tomohon dengan melibatkan para stakeholder dan seluruh komponen masyarakat yang ada, dengan demikian ini akan berimplikasi pada penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kota Tomohon,” ungkap Caroll.
Penanaman kopi Arabika Mahawu ini, dinilai tepat untuk pengembangan pariwsata karena bertujuan untuk menyediakan lapangan pekerjaan produktif dan berkelanjutan bagi para pengangguran dan setengah pengangguran, sehingga melalui penyediaan lapangan pekerjaan yang produktif ini memberi dampak positif dalam rangka memberdayakan ekonomi masyarakat ketingkat yang lebih sejahtera serta mendukung misi menjadikan Tomohon sebagai kota wisata dunia.
Beliau juga mengatakan, pengembangan perekonomian kota kedepan tetap berada ditangan masyarakat itu sendiri. Melalui dukungan agroekosistem, dan potensi lahan yang baik maka salah satu potensi pertanian yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Kota Tomohon adalah tanaman kopi, karena memiliki keterkaitan lintas sektor dan membangkitkan multiplier effect yang signifikan bagi tumbuhnya mata rantai usaha, dapat menciptakan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta pelestarian lingkungan hidup dan kepariwisataan.
Wakil walikota Wenny Lumentut yang juga ikut melakukan penanaman perdana menambahkan pemkot sangat mensupport program di bidang pariwisata dan pertanian. Untuk itu, Lumentut menantang pengelola dengan memberi reward apabila benar lahan umat ini ditanami 12 ribu pohon kopi. “Saya akan datang lihat langsung 8 April 2022 dan jangan lupa saat sudah menghasilkan, harus diberi nama Kopi Mahawu. Jangan lagi tanam di Tomohon, tapi brand-nya bukan Tomohon, Ingat itu !,” ujar WL sapaan akrabnya.
Uskup Keuskupan Manado Yang Mulia Mgr. Benedictus E.R. Untu, MSC, dalam sambutannya menjelaskan, “Kiranya lahan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh umat sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian umat di paroki ini,” ujarnya. Diketahui tanah misi seluas 12 hektar ini merupakan aset Keuskupan Manado sudah sejak tahun 1929.
Hadir mewakili Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey, SE Kadis Kehutanan Daerah Provinsi Sulut Rainer Dondokambey, S.Hut, Kadis Pertanian dan Perikanan Daerah Kota Tomohon Steven Waworuntu, SSTP, Pastores, Umat Katolik Stasi Rurukan Paroki Roh Kudus Tomohon, serta Founder Redo Coffe Ril Ogi. (echa)