Bataha Santiago Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

SANGIHE.Identitasnews.id – Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, menetapkan enam tokoh pejuang sebagai Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan, Jumat (10/11/2023).

Salah satunya adalah pejuang yang gugur dalam peperangan melawan Belanda di Kabupaten Kepulauan Sangihe yaitu Don Sint Jugov Santiago atau yang lebih dikenal dengan nama Raja Bataha Santiago.

Penetapan keenam pejuang yang di anugerahi sebagai Pahlawan Nasional tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 115-TK-Tahun 2023 tertanggal 6 November 2023.

Penganugerahan sebagai Pahlawan Nasional bagi Don Sint Jugov Santiago atau Raja Bataha Santiago sejak lama dinanti-nantikan oleh masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe. Namun keberhasilan penghargaan ini tidak lepas dari perjuangan panjang Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe di bawah kepemimpinan Penjabat Bupati dr. Rinny Tamuntuan.

Dimana Penjabat Bupati dr. Rinny Tamuntuan yang juga adalah Kepala Dinas Sosial Daerah Provinsi Sulawesi Utara, terus mendorong untuk mengusulkan Don Sint Jugov Santiago atau Raja Bataha Santiago sebagai Pahlawan Nasional.

Tamuntuan menyampaikan rasa syukur, bangga dan senang oleh karena apa yang telah diupayakan dan diharapkan Pemerintah daerah bersama elemen masyarakat dan tokoh-tokoh adat dapat terwujud dengan diberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Raja Bataha Santiago.

Tercatat dalam sejarah bahwa pengusulan Raja Bataha Santiago sebagai Pahlawan Nasional telah di mulai sejak tahun 2015, dan baru terwujud pada tahun 2023. Delapan tahun merupakan waktu yang panjang bagi Pemerintah daerah terus berjuang sampai akhirnya berhasil, Raja Bataha Santiago ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Sejarah Raja Bataha Santiago dikenal dengan Raja ketiga Kerajaan Manganitu yang memerintah Manganitu (1670-1675) Santiago yang mendapat gelar Bataha (Sakti) naik takhta mengganti ayahnya yang mangkat pada tahun yang sama.

Dalam memerintah perjuangan melawan penjajahan atas gencarnya ekspansi VOC untuk menguasai wilayah Kepulauan yang kaya akan rempah-rempah dan dengan gagah berani semangat patriotik didalam dada Bataha memimpin perlawanan rakyatnya dalam upaya menentang dan menolak segala bentuk Imperialisme di tanah Tampungang lawo ini “I kite mendiahi wuntuang ‘u seke, nusa kumbahang katumpaeng (kita harus menyiapkan pasukan perang, negeri kita jangan dimasuki musuh),” kata Raja Santiago yang melegenda membakar semangat Patriotisme Rakyatnya.

Peperangan ini membuat Kerugian dan kekalahan terjadi pada pihak VOC dan mereka membuat siasat baru menggunakan teman terdekat Bataha Santiago untuk menangkapnya dan perjuangan Bataha Santiago berakhir dengan penangkapan dan dieksekusi pada tiang gantungan, Bataha Santiago yang merasakan akhir hayatnya sudah dekat, sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir kembali memberikan semangat patriotisme kepada para pejuangnya dengan kalimat terakhirnya “Biar saya mati digantung, dari pada tunduk pada penjajah”, kalimat ini juga yang terpahat dalam nisan di makam Bataha Santiago.

Perlawanan dan Kepahlawanan melawan penjajah Raja Bataha Santiago, Raja yang terkenal teguh dalam keyakinannya menolak segala bentuk Imperialisme barat menjadi inspirasi dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia bagi Generasi penerus perjuangan Bangsa sehingga dengan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional bagi Raja Bataha Santiago menjadi tonggak sejarah Bangsa Indonesia yang akan selalu dikenang luas Bangsa ini.

Berikut daftar 6 tokoh yang di anugerahi gelar Pahlawan Nasional :
Ida Dewi Agung Jambe, Bali
Bataha Santiago, Sulawesi Utara
M Tabrani, Jawa Timur
Ratu Kalinyamat, Jawa Tengah
KH Abdul Chalim, Jawa Barat
KH Ahmad Hanafiah, Lampung. (jl)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *