Pertama di Pulau Sulawesi, Unima Segera Miliki PLTS 0,4 MWp.

TONDANO, identitasnews.id – Universitas Negeri Manado (Unima) dibawah kepemimpinan Rektor Prof Dr Deitje Adolfien Katuuk M.Pd, terus membuat terbosan yang cukup fantastik. Dan kali ini terobosan itu adalah dengan akan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 0,4 MWp bertempat di kawasan Fakultas Teknik Unima.

Proyek yang berbandrol 6,8 Milyar dan direncanakan selesai di tahun 2022 ini juga, Jumat (10/6/2022) di lakukan Groundbreaking atau di peletakan batu pertama serta peresmian dimulainya pembangunan PLTS. Dalam sambutannya Katuuk mengatakan PLTS Unima merupakan sebuah terobosan dalam rangkah meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya bagi Dosen dan Mahasiswa, tapi juga mendukung program pemerintah dalam rangkah pengadaan energi terbarukan khususnya listrik bagi masyarakat.

“PLTS ini akan menjadi tempat penelitian bagi Dosen dan Mahasiswa terutama Mahasiswa memasuki lingkungan kerja dan dunia usaha,” terang Katuuk.

Proyek Pembagunan Pembangkit Listrik ini merupakan Kerjasama Unima dengan 2 perusahaan, yakni PT. Wijaya Karya Energi (Persero) tbk dan PT. Surya Utama Nuansa Energi. Proyek ini sejalan dengan transformasi menuju energi hijau BB yang merupakan salah satu fokus dalam Presidensi G20.

Rektor juga mengatakan bahwa kita memiliki sumber energi surya yang luar biasa, yang sebagian besarnya belum dimanfaatkan. Dan paling disyukuri adalah bahwa proyek ini merupakan proyek pertama yang ada di kawasan pulau Sulawesi yang dibangun oleh universitas.

” Kami sangat berbangga sekali sebab pembangunan PLTS ini merupakan PLTS pertama yang ada di Kawasan Sulawesi yang dibangun oleh Universitas. Ini menjadi kesempatan untuk menggunakan energi tersebut. Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini menjadi Laboratorium dan sarana pembelajaran bagi dosen dan mahasiwa Unima juga Laboratorium percontohan bagi universitas lain ,” papar Rektor.

Gubernur Sulawesi Utara melalui Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Sulawesi Utara Ferdinand Manumpil menyampaikan apresiasi bagi Universitas Negeri Manado atas sinergitas yang sudah terjalin dgn PT. Wijaya Karya Energi (Persero) tbk dan PT. Surya Utama Nuansa Energi. “Ini adalah langkah maju bagi Sulawesi Utara. Sampai tahun 2022 upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam mencapai target energi baru terbarukan (EBT) telah mencapai 37% persen. Ini melebihi target nasional sampai tahun 2025, yakni sebesar 23% ,” tutur Manumpil.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya, Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed mengatakan, bahwa Kementerian telah bekerja sama dengan PT WiKA supaya setiap kampus negeri maupun swasta bisa memanfaatkan potensi energi yang ada, tentu dengan menyediakan lahan sehingga boleh membangun, karena sudah ada kerja sama antara PT WiKA, SUN Energy dan PLN, dengan demikian akan terbangun satu PLTS.

“Tujuan kerja sama ini sebagai wahana pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa magang bisa menerapkan pemahaman keilmuannya. Kemudian akan berkolaborasi antara dosen akademik dengan para praktisi mengajar yang menyediakan profesional keahlian, sehingga mahasiswa akan mendapatkan dua poin sebagai bekal pengetahuan, baik dari dosen yang membimbing mereka di kelas maupun pengalaman dari praktisi industri,” jelas Effendi.

Lanjut dikatakannya, kolaborasi antara dunia akademik dengan dunia profesional ini disebut project based learning atau pembelajaran berbasis proyek untuk kebutuhan mahasiswa.

“Ketika mahasiswa lulus, dia bisa meminimalisir get atau bisa menghilangkan kesenjangan dalam kompetensi akademik dengan kompetensi industri, karena beberapa tahun belakangan ini lulusan perguruan tinggi tidak selalu siap kerja. Untuk itu, ada kebijakan yang diberi nama ‘Merdeka Belajar Kampus Merdeka’ dan salah satunya adalah praktisi mengajar. Artinya, para kaum profesional dari dunia industri dihadirkan di kelas bersama dosen untuk menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau kurikulum,” jelasnya.

Di Unima sendiri yang dibutuhkan kapasitas sekitar 0,4 MWp, karena hanya itu yang dibutuhkan. Awalnya, PLTS ini hanya digunakan di kampus dan tidak menutup kemungkinan bisa melayani masyarakat sekitar, tinggal kita lihat potensi dari hasil energi listrik ini.

Hadir pada peletakan batu pertama pembangunan PLTS yakni, Direktur Sumber Daya, Dirjen Dikti Ristek Mohammad Sofwan Effendi, General Manager PT WiKA Hadi Irawan, Chief of Sales PT SUN Energy Oky Gunawan, Manajer Pemasaran PT WiKA Daud Hadi Winarto, Dirut PT WiKA Industri Energi Mulyana, General Manager PT PLN Distribusi Wilayah Sulutenggo Leo Basuki, Penjabat Bupati Sangihe dr. Riny Tamuntuan, perwakilan Dinas ESDM Sulut Charles Taju dan Natalia Mandagi, Kadis Kominfo Minsel Royke Mandey, Kepala Biro Bidang Kerja Sama Universitas Katolik De La Salle Manado Jopie Supit, SH., MBA, mewakili Universitas Klabat Steven Jacob, mewakili Universitas Prisma Paul Sanjaya, Direktur Pendidikan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Pdt. Corneles Ramschi, PhD, serta para pejabat dan dosen Unima. (rom)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *